Dengan ramah teman saya ini disambut oleh segerombolan orang Spanyol yang duduk di patio luar sambil meneguk beer, seturunnya kami dari taxi. Pemandangan yang menyenangkan mengingat biasanya orang Indonesia berlagak saling tidak mau kenal ketika berada di luar negri.
Lama kami berbincang di luar, mungkin sekitar 15 menit, sebelum masuk ke dalam restoran. "Ya beginilah orang Spanyol kalau sudah saling ketemu, cerewet sekali," kata seorang dari gerombolan itu pada saya.
Tidak tahan lagi dengan serbuan nyamuk, kami memutuskan untuk masuk ke dalam. Begitu juga dengan kelompok tadi. Setelah nge-beer, mereka masuk juga untuk bersantap malam.
Geng Penyerbu Plan B dan Chef Oskar |
Malam itu saya mempercayakan nasib perut saya pada teman. Sebagai pembukaan "pantumaca", irisan roti baquette dengan tomat dan minyak olive, variasi ham (yang ini non halal ya) dan keju, serta "croquettas", kroket kentang dengan seafood dan krim; ditemani "sangría" untuk minuman. Semua makanan disajikan untuk berbagi, bukan individual.
albondigas |
Hidangan terakhir ini adalah sejenis paella (nasi yang dimasak di wajan hitam khusus), dengan campuran seafood dan tinta cumi yang memberikan warna pada nasi. Untuk memberikan keseimbangan warna dan rasa, nasi hitam ini dimakan dengan saus mayonaise bawang putih atau "ali ole".
Paella Hitam |
Soal harga restoran ini sedikit di bawah restoran Spanyol lainnya di Jakarta. Dengan juru masak yang sudah berpengalaman di beberapa hotel bintang lima di berbagai belahan dunia, anda tidak akan kecewa.
Khawatir tidak cocok dengan cita rasanya? Miliki Plan B, rencana cadangan dengan memesan sop buntut, nasi goreng, dan hidangan dalam negri lainnya.
No hay comentarios:
Publicar un comentario