Spanyol dan Indonesia

dulu...

Apakah Spanyol pernah "mampir" ke Indonesia pada zaman kolonisasi? Memang tidak selama Portugal, Inggris, Belanda, atau Jepang, namun benar adanya sekitar tahun 1520an pemerintah Spanyol pernah mendanai Fernando de Magellanes berlayar untuk menemukan pulau rempah-rempah, yaitu Indonesia. Empat puluh tahun kemudian Spanyol berusaha menguasai daerah Sulawesi Utara dan Maluku Utara (khususnya Tidore) untuk mendapatkan keuntungan dari komoditi rempah-rempah. Spanyol yang saat itu sudah "diberi jatah" Benua Amerika bagian selatan, diusir oleh Portugal hingga menyingkir ke Filipina.

Walaupun singkat, para pelayar Spanyol sempat memberikan kesan khususnya bagi masyarakat Minahasa. Mulai dari penurunan agama Kristen, jalur perdagangan, perkawinan campur, hingga kuliner. Mungkin kita pernah mendengar makanan "panada" khas Manado. Konon kue pastel berisi ikan cakalang ini merupakan modifikasi makanan khas Amerika Selatan "empanada" yang dipopulerkan orang Spanyol juga di tanah Minahasa. Selanjutnya mengenai kegemaran makan makanan pedas orang Manado, kabarnya juga diturunkan orang Spanyol yang suka menanam cabai, jahe, dan kunyit di wilayah logistik makanan mereka, walaupun banyak orang Spanyol yang tidak bisa makan pedas. 
Empanada Spanyol



Hubungan bilateral Spanyol dan Indonesia yang dimulai sejak tahun 1958 belum mengalami permasalahan yang berarti dan sangat terbuka bagi peningkatan hubungan. Sejumlah petinggi kedua negara saling bersilaturahmi, seperti Ratu Sofia yang pernah mengunjungi Indonesia pada 5-7 Februari 2007 untuk meninjau beberapa proyek bantuan Spanyol di Aceh, Nias, dan Taman Nasional Gunung Leuser.

Dalam perekonomian, Indonesia tercatat mengalami surplus perdagangan dari Spanyol pada tahun 2007 dan 2008. Indonesia merupakan negara Asia terbesar kedua pengekspor barang ke Spanyol, dan nomor 30 dari  negara dunia. Sedangkan Spanyol menempati posisi ke-36 dari negara yang berinvestasi di Indonesia dengan nilai USD 13,2 juta untuk 9 proyek per Oktober 2008. Pada tahun 2005, pemerintah Indonesia juga menjalin kerja sama kelautan dan perikanan dengan Dewan Kelautan dan Perikanan daerah otonomi Galicia.

Kantor berita negara ANTARA turut bekerja sama dengan kantor berita Spanyol EFE untuk pertukaran berita, produk berita, teknologi, dokumentasi, dan berbagai perkembangan kantor berita lainnya. Perjanjian ini ditandatangani di Madrid pada 23 November 2007.

Maria Archer Graell adalah seorang arsitek Spanyol yang turut membantu dalam pemulihan paska Tsunami Aceh 2004 sebagai Manajer Proyek pembangunan 82 rumah di Peunaga Pasi pada tahun 2006-2008.

Pada Februari 2014, KBRI Madrid meluncurkan buku bertajuk “Indonesia-Spanyol: 55 Tahun Persahabatan”.


Kedutaan Besar Spanyol untuk Indonesia:
Jl. Haji Agus Salim No. 61, Menteng, Jakarta Pusat 10350, Indonesia
Phone : 
+62 21 314 23 55
Email : 
emb.yakarta.sc@maec.es

Sedangkan perwakilan Indonesia di Spanyol adalah:

Kedutaan Besar Republik Indonesia Madrid
Calle Agastia 65, 28043 Madrid , Spain
Phone : 
+34914130294 
Website :
http://embajadaindonesia.es/