jueves, 20 de enero de 2011

Puisi Mar Adentro

Puisi ini diambil dari film Mar Adentro arahan Alejandro Amenábar tahun 2004.
Ditulis sendiri oleh Ramón Sampedro, ditampilkan pada trailer film dan akhir film.

(Laut di dalam)

Mar adentro, mar adentro.
(Laut di dalam, laut di dalam)

Y en la ingravidez del fondo
(dan di dalam latar belakang kesulitan)
donde se cumplen los sueños
(di mana mimpi menjadi kenyataan)
se juntan dos voluntades
(berkumpul dua keinginan)
para cumplir un deseo.
(untuk menggapai sebuah hasrat)
Un beso enciende la vida
(Ciuman ringan kehidupan)
con un relámpago y un trueno
(dengan petir dan guntur)
y en una metamorfosis
(juga dalam sebuah metamorfosa)
mi cuerpo no es ya mi cuerpo,
(tubuhku bukan lagi tubuhku)
es como penetrar al centro del universo.
(seperti masuk menuju pusat jagad raya)

El abrazo más pueril
(Sebuah pelukan kekanak-kanakan)
y el más puro de los besos
(dan kesucian ciuman-ciuman)
hasta vernos reducidos
(hingga melihat kita semakin berkurang)
en un único deseo.
(dalam sebuah keinginan tunggal)

Tu mirada y mi mirada
(pandanganmu dan pandanganku)
como un eco repitiendo, sin palabras
(seperti sebuah gema terulang, tanpa kata-kata)
‘más adentro’, ‘más adentro’
(makin dalam dan makin dalam)
hasta el más allá del todo
(hingga di atas semuanya itu)
por la sangre y por los huesos.
(oleh darah dan tulang-belulang) 

Pero me despierto siempre
(tetapi aku selalu terjaga)
y siempre quiero estar muerto,
(dan selalu ingin mati)
para seguir con mi boca
(untuk melanjutkan dengan mulutku)
enredada en tus cabellos.
(terbelit di uraian rambutmu)




No hay comentarios:

Publicar un comentario