jueves, 25 de octubre de 2012

Cita Rasa Spanyol di Plan B

Malam itu bukan malam minggu. Sebuah restoran di area Rukan Permata Senayan Jakarta masih aktif menyapa pelanggannya yang mayoritas berkebangsaan Spanyol hingga tengah malam. "Berbeda dengan di sini, kami di Spanyol biasa makan malam pukul 11," ungkap seorang teman asal Bilbao yang saya ajak mencicipi restoran Spanyol baru, Plan B.

Dengan ramah teman saya ini disambut oleh segerombolan orang Spanyol yang duduk di patio luar sambil meneguk beer, seturunnya kami dari taxi. Pemandangan yang menyenangkan mengingat biasanya orang Indonesia berlagak saling tidak mau kenal ketika berada di luar negri.

Lama kami berbincang di luar, mungkin sekitar 15 menit, sebelum masuk ke dalam restoran. "Ya beginilah orang Spanyol kalau sudah saling ketemu, cerewet sekali," kata seorang dari gerombolan itu pada saya.

Tidak tahan lagi dengan serbuan nyamuk, kami memutuskan untuk masuk ke dalam. Begitu juga dengan kelompok tadi. Setelah nge-beer, mereka masuk juga untuk bersantap malam.
Geng Penyerbu Plan B dan Chef Oskar
Berbeda dengan dua restoran Spanyol lain yang ada di Jakarta, Plan B dimiliki dan dikomandani seorang chef asal Spanyol, Oskar Urzelai. Dengan cepat tempat ini menjadi tempat nongkrong favorit ekspatriat Spanyol, bahkan saya mengetahui tempat ini dari seorang Spanyol pula. Kata teman saya, "Wow ini rasanya seperti di rumah."

Malam itu saya mempercayakan nasib perut saya pada teman. Sebagai pembukaan   "pantumaca", irisan roti baquette dengan tomat dan minyak olive, variasi ham (yang ini non halal ya) dan keju, serta "croquettas", kroket kentang dengan seafood dan krim; ditemani "sangría" untuk minuman. Semua makanan disajikan untuk berbagi, bukan individual.
albondigas
Untuk ronde kedua dipesankannyalah "tortilla", omlet kentang, "patata brava", kentang dengan ham dan saus mayonaisse bawang putih, "albóndigas", bakso sapi dengan saus, dan sajian utama "arroz negro", yang artinya nasi hitam.

Hidangan terakhir ini adalah sejenis paella (nasi yang dimasak di wajan hitam khusus), dengan campuran seafood dan tinta cumi yang memberikan warna pada nasi. Untuk memberikan keseimbangan warna dan rasa, nasi hitam ini dimakan dengan saus mayonaise bawang putih atau "ali ole".
Paella Hitam
Kesimpulan yang saya dapatkan malam itu: Harus diet sebelum pergi ke Spanyol! Cita rasa makanannya hampir menyerupai makanan Italia, namun dengan lebih banyak seafood. Delicioso! Enak!

Soal harga restoran ini sedikit di bawah restoran Spanyol lainnya di Jakarta. Dengan juru masak yang sudah berpengalaman di beberapa hotel bintang lima di berbagai belahan dunia, anda tidak akan kecewa.

Khawatir tidak cocok dengan cita rasanya? Miliki Plan B, rencana cadangan dengan memesan sop buntut, nasi goreng, dan hidangan dalam negri lainnya.




No hay comentarios:

Publicar un comentario