sábado, 16 de febrero de 2013

Toledo, Mengenang Ibukota Gothic Spanyol

Kota Toledo
Melihat kota tua Toledo dari kejauhan, tergambarkan sepercik kenangan masa lampau Kerajaan Spanyol pada masa gothic. Kota ini pernah ditetapkan oleh Raja Carlos I sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Spanyol sebelum dipindahkan ke Madrid tahun 1561 oleh Raja Felipe II. Tidak jelas alasannya namun ada yang menyebutkan bahwa kondisi kota yang terletak di atas bukit ini bisa menjadi sangat buruk saat musim dingin datang, yaitu salju tebal yang tidak terelakan.

Toledo juga dikenal sebagai kota tiga generasi agama karena melewati masa-masa kejayaan islam, yahudi, dan kristen. Di dalam kota dapat kita temukan Masjid Cristo de la luz, sinagoga Santa Maria La Blanca, dan Katedral Santa Maria de Toledo, walaupun sudah tidak aktif digunakan lagi. Namun, para pengikut masing-masing agama masih tetap tinggal di sana.

Square atau Plaza Toledo
Dari Madrid anda bisa mencapai Toledo dengan satu jam perjalanan dengan mobil ke arah selatan. Kota ini juga sangat mudah dicapai oleh bus atau kereta. Bahkan dengan kereta cepat, bisa ditempuh hanya dalam 30 menit.

Kota ini sangat kaya akan bangunan-bangunan abad pertengahan, bahkan bangunan modern hanya dijumpai di bagian pinggiran kota. Pada tepi kota mengalir Sungai Tajo di mana terdapat pula dam besar. Jalanan di dalam pusat kota berbatu, baik jalan besar maupun kecil, dan pada beberapa jalan kecil dapat dilalui mobil dengan akses. Walaupun tidak banyak mobil lalu-lalang di sini.

akses mobil 
Tampaknya bukan hanya Andalusia saja yang terkenal akan kerajinan keramiknya, karena dapat kita temukan kerajinan ini di sepanjang jalan. Begitu pula dengan perak yang memiliki motif khas Andalus. Juga terpampang di toko-toko pinggir jalan perlengkapan ksatria seperti baju, pedang, tameng, dan sebagainya. Mungkin ini adalah lambang imperialisme, kekuatan armada Spanyol pada masa lampau.



Satu hal lagi yang harus dinikmati di Toledo. Anda bisa mampir di Plaza untuk menikmati coklat panas tradisional Spanyol. Teksturnya sangat lembut, kental, dan memiliki aroma yang sedikit berbeda. Sangat cocok menemani sore saya yang teramat dingin saat itu.

Katedral Santa Maria
Prasasti Tribut untuk Konstitusi Spanyol
Balai kota
Produk lokal



jueves, 14 de febrero de 2013

Cafe Olahraga Marca

Tabloid olahraga nomor satu di Spanyol, Marca, ternyata memiliki cafe yang juga berkonsepkan Olahraga. 

Baru hari pertama tiba, saya tidak mau melewatkan kesempatan untuk nonton bola bareng pertandingan Real Madrid kontra Manchester United di bar ini. Sebenarnya ingin menepi ke Stadion Santiago Bernabeu, tapi apa daya tidak sukses dalam pembelian tiket jam-jam terakhir.

Reservasi harus dilakukan terlebih dulu mengingat pertandingan ini mempertemukan dua klub besar. Sampai-sampai diletakkan pembatas tali di dalam cafe sehingga hanya mereka yang sudah pesan tempat yang diperbolehkan masuk. Suasana di dalam pun layaknya cafe biasa. Pengunjung memesan makanan dan minuman seperti biasa, tanpa banyak orang mengenakan kaos Real Madrid atau Manchester United. 

Kami sendiri memesan paket futbol (sepak bola) di mana tersedia satu mangkok besar penuh nachos dengan saus keju dan guacamole (alpukat), makanan utama hamburger dan kentang goreng, minuman yang bisa dipilih antara wine, softdrink, atau aguarius (semacam minuman isotonik) dan semuanya itu boleh nambah gratis, serta hidangan penutup yang juga bisa dipilih antara es krim atau milkshake.


Layaknya cafe olahraga, dekorasi dipenuhi memorabilia olah raga dan foto-foto peristiwa-peristiwa olah raga penting Spanyol, dari sepak bola, basket, balap mobil, balap motor, tinju, dan lain-lain.

Cafe Marca yang dibuka sejak 2010, terletak di pusat kota, dengan metro terdekat Colon, hanya beberapa langkah dari Perpustakaan Nasional (Biblioteca Nacional).



miércoles, 13 de febrero de 2013

Selamat Datang di Madrid

Holaaaa...

Setelah lebih dari 20 jam terbang dari Jakarta, akhirnya saya tiba di Ibukota Spanyol, Madrid. Dengan pesawat Turkish Airline, saya menempuh rute Jakarta - Singapur - Istanbul - Madrid.

Dengan pesawat boeing kecil, pendaratan dilakukan sekitar pukul 11.25 waktu lokal. Namun, kami harus menunggu pesawat parkir yang membutuhkan waktu hampir 30 menit dari waktu mendarat. Ya ampun besar sekali Lapangan Udara Barajas milik kota Madrid ini!!!!
Tampak di kejauhan Pesawat Spanyol Iberia
Yap jelas saja, tahun 2009 Barajas diberi predikat bandara tersibuk dunia nomor sebelas dan di Eropa sendiri nomor 4. Terminalnya sendiri ada empat, walaupun begitu proses pengambilan bagasinya cukup cepat.

Bandara yang dibuka tahun 1931 ini terletak di sebelah timur laut kota Madrid. Nama Barajas sendiri diambil dari nama daerah berdirinya bandara ini dengan koneksi metro bernama sama.

Baiklah, saya akan mulai petualangan saya di Spanyol. Mulai sekarang saya akan berbagi pengalaman saya sebagai seorang Indonesia di Spanyol.