Sebenarnya saya tidak ingin banyak menulis tentang sepak bola di sini. Saya merasa bukanlah kapasitas saya untuk bicara banyak tentang itu. Saya bukan seorang komentator bola ataupun jurnalis olah raga. Saya hanyalah seorang penikmat sepak bola serta kebudayaan Spanyol, dan tentunya seorang pecinta sepak bola Spanyol.
Namun, torehan prestasi sepak bola Spanyol beberapa tahun terakhir layaklah untuk dicatat dalam sejarah negara ini. Dimulai dari UEFA Euro 2008, Piala Dunia 2010, hingga menyusul kesuksesan seniornya, tim U-21 memantapkan posisi Spanyol sebagai raja sepak bola dengan menjuarai UEFA Euro U-21 tahun 2011. Belum lagi kesuksesan tim-tim besar seperti FC Barcelona dan Real Madrid yang menunjukkan kelasnya sebagai juara di tingkat Eropa maupun dunia sepuluh tahun terakhir ini.
Piala Eropa 2008 |
Pada Euro 2008, Spanyol menundukkan Jerman pada partai final. Ini melambungkan nama Fernando Torres sebagai pencetak gol tunggal sekaligus gol kemenangan, walaupun adalah David Villa yang keluar sebagai pencetak gol terbanyak dalam kompetisi ini. Namun, bukanlah kedua striker tersebut yang dianugerahi gelar pemain terbaik. Seorang Spanyol lain, yaitu Xavi Hernandes yang membawa pulang gelar tersebut dari Austria-Swiss.
Piala Dunia 2010 |
Walaupun sempat ditekuk Swiss 1-0 pada babak penyisihan grup di ajang final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, La Furia Roja (Si Merah yang Berapi-api) tidak terkalahkan kemudian hingga mengangkat piala yang menjadi idaman semua pemain sepak bola dari berbagai penjuru dunia. Pada final, Andrés Iniesta melesatkan gol kemenangan ke gawang Belanda pada masa perpanjangan waktu. Kesuksesan ini merapatkan piala itu dari Italia ke Spanyol, serta menghantarkan Spanyol sebagai juara dunia untuk pertama kalinya.
dan akhirnya...
La Furia Rojita (Si Merah Kecil yang Berapi-api), Juara Piala Eropa U-21 2011 |
Inilah alasan saya menulis kali ini. Tidak hanya generasi Iker Casillas dan kawan-kawan saja yang patut diwaspadai. Mereka kini memiliki penerus, para pemain muda yang sudah membuktikan ketangguhannya di daratan Eropa.
Kapten Javi Martínez membawa timnya berjaya dengan mengalahkan Swiss 2-0, membalas kekalahan senior mereka pada laga Piala Dunia sebelumnya. Adalah pemain Zaragoza, Ander Herrera yang melesatkan gol pertama lewat kepala setelah menerima crossing dari bek kiri Dídac. Kesalahan posisi penjaga gawang Swiss dimanfaatkan Thiago Alcántara yang mengeksekusi dengan baik tendangan bebas langsung ke arah gawang. Gol kedua pun tercatat. Masuk pula dalam catatan sejarah Euro U-21 nama Adrián López sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang ajang ini. Beberapa waktu lalu saya sempat menuliskan profil pemain ini di sini.
Kepiawaian Spanyol dalam membina pemain muda memancing saya untuk menanyakan hal ini pada bintang Spanyol Fabregas pada kesempatan interview beberapa hari lalu. Ia pun menanggapi bahwa Spanyol memiliki filosofi sepak bola yang mengakar pada setiap tim dan pelatih; mereka memiliki gaya bermain yang serupa di La Liga. Para pemain muda ini pun pada akhirnya sudah terbiasa dengan pertandingan-pertandingan besar, sehingga terlihat nyaman dengan kompetisi bergengsi manapun. Dengan gaya bermain yang serupa di seluruh negri, sepak bola Spanyol, tentu saja tidak akan sulit menggabungkan para pemain yang berasal dari berbagai klub itu.
Satu-satunya hal yang mengkhawatirkan dari sepak bola Spanyol adalah pamor El Clásico sebagai partai besar yang tidak hanya mengadu dua tim besar Spanyol, Real Madrid dan FC Barcelona, tetapi juga merupakan persaingan antara dua budaya dan politik. Real Madrid sebagai pro-Spanyol, sedangkan Barcelona sebagai pro-Catalan (Dalam sejarah dan peta politik Spanyol, Catalan ingin memisahkan diri dari Spanyol). Panasnya lima laga klasik yang terjadi musim 2010/2011 kemarin ini menampilkan baku hantam antar pemain kedua belah klub, di mana pada pertengahan 2010 kemarin mereka justru bekerja sama untuk satu tujuan: Piala Dunia.
Semoga saja perselisihan ini tidak berkepanjangan; konfederasi sepak bola Spanyol RFEF dapat menangani dengan bijaksana. Juga pihak-pihak asing yang memicu perpecahan ini, semoga dapat menekan egonya dan berlaku lebih profesional.
Sepak bola Spanyol adalah permainan yang indah. Sayang sekali bila harus dicemari dengan kekerasan maupun trik-trik curang yang tidak menghargai semangat sportifitas. Permainan ini harus dilestarikan turun-temurun sebagai sebuah budaya. Ya, sepak bola Spanyol adalah budaya Spanyol.